Jodohku Ternyata Mantan Suamiku

Jodohku Ternyata Mantan Suamiku

Oleh:  Salwa Maulidya  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
6 Peringkat
34Bab
380Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Nora tidak pernah menyangka jika nasibnya akan berakhir di sebuah pelelangan di sebuah club malam karena ulah sang ibu yang memiliki banyak utang pada lintah darat. Tanpa disadari oleh Nora, Steve, yang tak lain adalah mantan suaminya terlibat dalam tawaran harga tertinggi untuk membebaskannya dari situasi itu. Namun, dengan identitasnya yang tersembunyi, bagaimana Steve bisa menjelaskan tindakannya kepada Nora tanpa mengungkapkan rahasia yang mungkin menghancurkan segalanya?

Lihat lebih banyak
Jodohku Ternyata Mantan Suamiku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Dian Hartman
salah emot .........
2024-05-15 11:02:43
0
user avatar
Dian Hartman
holaaaa thooorr.. mampir lagineehh dibuku baru engkaauuu ......🥱🥱
2024-05-15 11:02:10
0
user avatar
Mutia Arumi
keren ceritanya. steve sok dingin padahal diem2 cinta sama nora ......
2024-05-15 10:49:06
1
user avatar
Fika Rafika
suka sama ceritanya. bagus banget.. seruuu
2024-05-15 10:22:34
0
user avatar
Salwa Maulidya
Hollaaa~~ selamat datang di novel terbaruku. jangan lupa tinggalkan ulasan dan komentarnya setelah membaca. semoga suka dan terus mengikuti kisahnya. thankyou~
2024-05-10 15:31:40
3
user avatar
Shera Arista
buku author yg sllu di tunggu.. makin keren thor.. semangatsss .........
2024-05-07 18:33:57
1
34 Bab
Bab1: Harga untuk Seorang Perawan
“Lima juta lima ratus ribu dollar, untuk wanita cantik bergaun biru itu,” ujar seorang pria kaya tampan dengan nada bersemangat, menyulut antusiasme para penawar yang duduk di sekitar ruangan.Sorak sorai penawar pun mulai terdengar, menciptakan suasana yang semakin mencekam di dalam ruangan itu.“Sepuluh juta dollar!” teriak seorang pria tua kaya raya dengan penuh antusiasme, mengepulkan asap rokok ke udara dengan angkuhnya.Malam ini, klub bintang itu mengadakan lelang untuk para lelaki hidung belang, mereka akan menawar dengan harga tinggi demi mendapatkan wanita dan bisa bermalam dengan mereka, termasuk Nora, yang telah diserahkan oleh Shopia, sang Ibu untuk ditebus dengan harga fantastis. Shopia yang terlilit utang menggunung pada Tuan Liam, si lintah darat akan melakukan apa saja agar utangnya lunas. Nora menghela napas kasar, bibirnya bergetar. Dalam hatinya, dia terus bertanya-tanya tentang nilai dirinya di mata ibunya, tentang bagaimana hatinya bisa sekeras batu sehingga sang
Baca selengkapnya
Bab 2: Entah Terjerat atau Terselamatkan
Mobil mewah meluncur dengan tenang di jalanan yang sepi, membawa Nora dan Brandon menjauh dari keramaian bar yang sebentar tadi menggelorakan hiruk-pikuk pelelangan. Nora duduk di kursi penumpang, wajahnya dipenuhi dengan rasa penasaran yang tak tersembunyi.“Anda mau membawaku ke mana, Tuan?” tanya Nora dengan suara lembut, mencoba untuk mencari tahu tujuan Brandon membawanya pergi.“Ke apartemen, tentu saja. Sebaiknya kamu diam saja, Nona,” jawab Brandon tanpa menoleh, konsentrasi terfokus pada kemudi mobilnya yang bergerak dengan lancar.Nora mengerutkan keningnya, merasa sedikit heran dengan sikap dingin Brandon. “Kenapa kamu membeliku dengan harga yang sangat tinggi? Sayang sekali, uang sebanyak itu hanya untuk seorang wanita malam sepertiku,” ucapnya, suaranya dipenuhi dengan kebingungan dan sedikit rasa putus asa.“Meskipun kamu seorang wanita malam, tapi kamu masih gadis, bukan?” timpal Brandon, dengan nada yang sedikit merendahkan, membuat Nora terdiam sejenak. Ia terpaksa men
Baca selengkapnya
Bab 3: Steve yang Selalu Salah Paham
“Steve?” gumam Nora, suaranya terasa bergetar saat mendengar suara lelaki di sampingnya.“Ya. Ini aku, Steve. Mengapa? Apa kau merasa terkejut, karena melihatku di sini?” tanya Steve, suaranya tegas dan penuh dengan rasa penasaran.Nora menggeleng pelan, mencoba menenangkan dirinya. “Tidak. Hanya saja, mengapa kau membeliku dengan harga yang fantastis? Uang tujuh puluh juta dollar bukanlah uang yang sedikit,” tanyanya, suaranya terdengar ragu.Namun, Steve hanya diam. Dia memilih untuk menatap mata Nora, mencoba membaca setiap ekspresi yang terpancar dari wajah wanita di depannya.“Ternyata benar, pemberitaan tentangmu di luar sana,” ucap Steve, suaranya terasa dingin, mengingatkan Nora akan perasaan yang pernah terluka sebelumnya.Nora mengerutkan kening, tatapan matanya penuh dengan kebingungan. “Apa maksudmu? Berita apa yang kau dengar tentangku, Steve?” tanyanya, ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.“Tentu saja bahwa kau bukan wanita baik-baik setelah berpisah denganku. Me
Baca selengkapnya
Bab 4: Dibuang lalu Dipungut Kembali
Nora menghela napas dalam-dalam, mencoba untuk tetap tenang meskipun emosinya mulai memuncak. “Ya, aku masih perawan. Apakah itu membahagiakanmu, Tuan Steve yang terhormat?” ucapnya dengan nada yang sedikit mengejek.Steve hanya menatap Nora dengan tatapan yang tidak menunjukkan emosi apa pun. “Baguslah. Itu saja yang ingin kutanyakan. Terima kasih atas jawabannya,” ucapnya singkat, sebelum memutuskan untuk mengubah topik pembicaraan.Nora menyunggingkan bibirnya, menatap wajah mantan suaminya dengan ekspresi campuran antara kesal dan kebingungan. “Pertanyaanmu sangat tidak masuk akal, Steve. Padahal selama tiga bulan kita menikah, kau tak pernah menyentuhku sama sekali,” ucapnya, suaranya dipenuhi dengan ketidakpercayaan.“Jangan mengingatkan itu lagi, Nora!” potong Steve dengan suara tegas, tampaknya malas membahas masa lalu mereka."Mengapa?" tanya Nora ingin tahu. Steve menghela napas kasar. “Aku sudah melupakannya dan kau malah mengingatkan itu lagi,” sahut Steve, tatapannya penu
Baca selengkapnya
Bab 5: Ibumu Telah Membuangmu
Pagi itu, sinar matahari menyapa hangat di halaman rumah keluarga Alexander. Nora dan Steve tiba di sana, menghadap kedua orang tua Steve—Luna dan Justin.“Halo, Ibu, Ayah. Perkenalkan, calon istriku, Nora. Aku dan dia akan menikah dalam waktu dekat ini,” kata Steve dengan tegas, memperkenalkan Nora dengan penuh keyakinan.Nora melirik ke arah Steve, merasakan getaran yang berbeda dalam kata-kata dan sikapnya kali ini. ‘Kali ini dia tidak main-main dengan ucapannya. Kali ini Steve memperkenalkan diriku pada kedua orang tuanya,’ pikirnya dalam hati, mencoba menahan gejolak emosinya.Luna menyambut kedatangan mereka dengan senyuman hangat. “Halo, Nora. Senang bertemu denganmu. Apakah benar, kalian akan menikah? Kalian saling mencintai, hum?” tanyanya penuh keingintahuan.Nora menelan ludah, mencoba untuk tetap tenang. “Ya, Ibu. Kami saling mencintai dan hubungan kami juga sudah berjalan selama tiga bulan lamanya. Steve sudah ingin memperjelas hubungan ini, maka dari itu, kami memilih unt
Baca selengkapnya
Bab 6: Kabar Tentang Pernikahan Steve
Nora terdiam, tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Hatinya terasa hancur mendengar bahwa ibunya telah melupakannya. Dia terduduk di sofa, mencoba mencerna semua informasi itu.Sementara Nora masih tercengang, Steve meninggalkan dirinya dan masuk ke dalam kamarnya tanpa berkata lagi. Hatinya terasa kosong dan hampa saat dia dibiarkan sendiri dalam keheningan ruangan.“Da—dari mana dia tahu kalau ibuku tidak tinggal di rumahnya lagi?” gumam Nora, mencoba memahami bagaimana Steve bisa mengetahui hal itu.Namun sebelum dia bisa bertanya, Steve sudah lebih dulu memasuki kamarnya, meninggalkan Nora dengan pertanyaan yang menggantung di udara. Dia merasa tersesat dan kehilangan dalam keadaan yang tidak pasti.Nora berada di tengah ruang tamu, duduk sendiri dengan pikirannya yang kacau. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya dengan ekspresi frustrasi ketika teringat akan sikap misterius Steve, mantan suaminya yang juga calon suaminya."Hh! Menyebalkan. Steve masih sama seperti dulu te
Baca selengkapnya
Bab7: Terciduk
Kesunyian yang tercipta membuat semua mata tertuju pada Steve, yang tampak tenang namun sedikit terkejut. Dia berusaha menyembunyikan keterkejutannya di balik ekspresi wajah yang datar."Menikah?" ucapnya dengan nada yang tenang, meskipun di dalam hatinya, kekagetannya masih terasa.Semua orang tercengang mendengar kabar tersebut, termasuk Steve sendiri. Namun, dia tetap tenang dan tidak memperlihatkan keterkejutannya."Ya, benar! Tuan Justin pernah menyinggung soal ini. Bahwa beliau akan menikahkan anaknya dengan anak dari rekan kerjanya. Benar begitu, Tuan Steve?" tanya salah satu kolega lain, mencoba mengkonfirmasi rumor yang beredar.Steve merasakan amarah memuncak di dalam dirinya saat namanya disebut bersama dengan keinginan ambisius Tuan Justin. Dia mengepalkan tangannya, berusaha mengendalikan emosinya yang ingin meledak.“Aku memang akan menikah. Namun, bukan dengan pilihan dari ayahku!” tegasnya, suaranya penuh dengan keputusan yang teguh, lalu dengan langkah mantap, dia bera
Baca selengkapnya
Bab 8: Karena Punya Alasan
Tubuh Steve tiba-tiba tegang begitu Nora membuka matanya. Wajahnya terpancar dengan campuran antara keterkejutan dan kebingungan saat dia melihat Nora yang mulai tersadar.“Steve? Apa yang sedang kau lakukan? Kenapa aku ada di sini? Astaga, sepertinya aku ketiduran. Maafkan aku, Steve. Aku tidak tahu kalau kamu sudah kembali,” ucap Nora dengan suara yang masih terdengar mengantuk.Steve menelan salivanya, masih terkejut melihat Nora. Dia lalu mengangguk dengan sikapnya yang sedikit salah tingkah. “Ya. Kau tidur di kamarku. Awalnya aku ingin memarahimu karena kamu memakai kamarku sembarangan. Siapa yang menyuruhmu tidur di kamarku, huh?” tanya Steve mencoba mengalihkan kegugupannya karena hampir ketahuan oleh Nora.Mata Nora berkedip-kedip saat mendengar ucapan Steve. “Euh ….” Dia menggigit bibir bawahnya seraya melirik Steve yang tengah menaikkan alisnya menunggu jawaban.“Aku … euh! Maafkan aku, Steve. Aku lupa,” jawab Nora dengan suara yang masih agak terbata-bata, mencoba merangkai
Baca selengkapnya
Bab 9: Bagaimana dengan Ayahmu?
Nora mendekat dan melihat Steve yang tengah duduk di sofa, dia memutuskan untuk menegurnya."Apa yang ingin kau katakan, Steve?" tanyanya pelan sambil melangkah mendekati Steve yang tampak asyik dengan iPadnya.Steve menutup iPad-nya perlahan dan menatap Nora yang berdiri di depannya. Ekspresi wajahnya terlihat serius. "Kau mau mendengarkanku sambil berdiri seperti itu?" timpal Steve, suaranya datar.Nora tersentak sedikit, lalu memutuskan untuk duduk di samping Steve. "Aku sudah duduk di sampingmu. Apakah aku harus duduk di sofa sebelah sana?" tanya Nora sambil menunjuk sofa di ruang televisi.Steve menghela napasnya, seolah menahan sesuatu. "Tidak perlu," jawabnya pelan, matanya terus menatap Nora dengan serius. "Ada banyak hal yang ingin aku katakan padamu."Nora mendengarkan dengan seksama, menunggu Steve melanjutkan. "Ya. Silakan. Aku akan mendengarkan," ucapnya mantap, mencoba memberi dukungan pada Steve.Steve mengambil napas dalam-dalam sebelum memulai pembicaraannya, tampaknya
Baca selengkapnya
Bab 10: Maaf, Telah Membuatmu Kecewa
Steve menolehkan kepalanya menatap Nora dengan ekspresi yang dingin. “Kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanyanya dengan suara yang sedikit menusuk.Nora menarik napas dalam-dalam, mencoba mengendalikan ketegangan yang terasa di udara. “Hanya ingin tahu saja. Memangnya tidak boleh, aku bertanya mengenai hal itu?” jawabnya dengan suara yang sedikit bergetar.Steve menghela napas kasar, tanda frustrasi yang tersirat di wajahnya. “Bukan tidak boleh atau aku melarangmu bertanya demikian. Hanya saja, pertanyaanmu itu tidak perlu aku jawab, karena tidak penting,” ujarnya dengan nada yang agak tajam.“Sangat penting, Steve. Bukankah orang tuamu mendesakmu menikah untuk sebuah warisan?” sergah Nora dengan penuh ketegasan.“Ya. Namun, ayahku tidak bisa ikut campur. Perusahaan itu milik ibuku,” jawab Steve sambil menatap Nora dengan tatapan yang dingin.Nora menaikkan alisnya, terkejut dengan informasi yang baru saja dia dengar. “Oh, ya? Aku pikir perusahaan itu milik ayahmu,” ujarnya dengan sed
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status