Share

Bab 17

Risa menatap datar ke arah Azzam yang kini juga sudah berdiri menatapnya dengan lekat, wajahnya memerah karena menahan amarah. Sengaja Azzam menahannya, karena melihat kedua putrinya ada disana.

“Azzam, apa yang ucapkan? Jangan main-main dengan kata talak.” Tegur pak Harjo dengan nada tinggi dan kedua netra yang melotot ke arah putra sulungnya tersebut, dadanya kembang kempis mengikuti ritme nafasnya yang tidak beraturan.

“Kenapa bapak menyalahkan Azzam, itu kemauan Risa sendiri. Dan Azzam berhak memberi sebuah pilihan, pak. Sebenarnya Azzam atau Risa sih yang anak kandung bapak?” tanya Hafsah dengan wajah bengis.

“Ini bukan tentang siapa anak kandung, bu. Tapi tentang siapa yang memiliki hati nurani dan mata hati.” Sahut Nuri dengan suara bergetar, Risa yang diperlakukan buruk oleh sang ibu dan kakak, tetapi ia juga merasakan betapa sakitnya apa yang dirasakan oleh Risa.

“Sudah ibu bilang, kau tidak usah ikut campur. Kau tidak akan tahu masalah rumah tangga.” Tegas Hafsah sambil menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status