Share

Part 41 Berhentilah Mencari Pembunuhnya

Alexei menatap dalam pada Aruna yang masih mematung di depan pintu. Suasana menjadi kaku semenjak kepergian Gerald beberapa menit lalu.

"Aku tidak tahu kalau Gerald itu kakakmu. Sepertinya aku sering melihatnya ketika kamu shooting," ucap Alexei memecah kecanggungan.

Aruna menoleh dan tersenyum samar. Gadis itu kembali duduk di sofa. Aruna menyatukan jari-jarinya di atas pangkuan. Alexei mengambil tempat duduk di samping Aruna dan meraih tangan gadis itu.

"Ada apa sebenarnya?" tanya Alexei hati-hati. Sebelah tangan Alexei terulur mengusap pipi Aruna yang sedikit memar. "Bisa kamu katakan sesuatu selama aku pergi, Milyy?" lanjutnya lirih.

Kedua mata Aruna kembali berkaca-kaca. Hatinya terlalu sakit menerima kenyataan jika Bagaskara bukan ayahnya. Apalagi, laki-laki itu mengatakan dirinya anak haram. Sangat menyakitkan! Dulu, Aruna mengira hanya sang ibu yang tidak menginginkannya, sekarang ayahnya juga begitu.

Aruna mengedip pelan, membiarkan air matanya jatuh ke pipi. "Bagaskara is not
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status