Share

Bab 19

Sepanjang malam netra Angga nyaris terjaga. Sekejap pun ia tidak bisa lena. Di dalam benaknya hanya ada nama Mita, Mita dan Mita. Cinta itu masih teramat besar untuk Mita. Sebesar kekhawatirannya saat ini. Sekalipun Angga terus berusaha untuk menepisnya. Tapi rasa itu seolah mendarah daging dan semakin merajalela di dalam dada.

"Bagiamana Mita di rumah sakit? Siapa yang akan menemaninya? Dia kan tidak punya siapa-siapa selain aku."

Pikiran itu memenuhi isi kepala Angga. Namun di sisi lain, ada perasaan lain yang justru membuatnya terluka. Menyadari jika Mita tidak hanya sudah membagi tubuhnya, tapi juga cintanya.

"Untuk apa? Mita kan sudah tidak membutuhkan aku. Pasti sekarang dia akan meminta kekasihnya untuk menemaninya di rumah sakit'."

Bibir Angga tersenyum kecut. Menertawakan pikirannya sendiri. Untuk apa ia memikirkan wanita yang sudah membagi cintanya. Hati Angga terasa pilu. Ia bak seorang pecundang yang menyedihkan.

Angga kembali teringat pesan-pesan WhatsApp Mita dan Satya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status