Share

Bab 22

Hening, semua membisu juga mematung. Baik Mita yang masih bersimpuh di lantai, ataupun Marni yang berdiri di samping Angga. Sorot mata mereka sama-sama menatap pada Angga. Sosok itu berhasil membuat lidah keduanya menjadi Kelu.

"Bukan Mita yang salah. Tapi aku yang tidak sempurna, Bu!" ucap Angga lirih. Wajahnya menunduk semakin dalam. Hatinya kerdil jika sadar dirinya tak lagi sempurna.

Mita tercengang. Menyadarkan dirinya berulang kali. Apakah telinganya sudah salah dengar? Pengakuan Angga terus berputar mendengung memenuhi isi kepalanya. Jika lelaki itu impoten.

Marni membalikkan tubuhnya kasar. Entah apa yang sedang ada di dalam benaknya. Marah, kecewa bercampur menjadikan satu. Ia berjalan menuju kamarnya dan berhenti sejenak saat melihat cucunya tengah berdiri dengan pipi basah di ambang pintu kamar. Marni dan Sifa saling bersitatap untuk beberapa saat. Lalu Marni menghampiri gadis kecil itu dan membawanya masuk ke dalam kamar.

Pertengkaran Mita dan Angga berlalu. Bersama malam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status