Share

Bab 28

Aroma teh melati menyeruak menyadarkan Lidya dari Lamunan. Wanita berwajah sendu itu menoleh ke arah wanita paruh baya yang mengenakan gamis besar muncul dari ambang pintu.

"Bu!" ucap Lidya. Mendung yang bergelayut pada wajahnya mendadak berubah menjadi sebuah senyuman.

Mutia meletakan gelas teh melati di atas meja di depan Lidya. Wanita yang tidak lagi muda itu menatap seksama wajah putri semata wayangnya. Tatapannya mencari-cari seolah menemukan sesuatu yang berbeda.

"Kamu ada masalah?" celetuk Mutia. Nalurinya sebagai seorang wanita juga ibu tidak bisa dibohongi.

Lidya membenarkan posisi duduknya. "Tidak, aku tidak ada masalah apapun," jawab Lidya setenang mungkin. Walaupun hatinya bertanya-tanya bagiamana bisa Mutia tau jika dirinya sedang menyimpan sebuah masalah besar.

Mutia mengulas senyuman tipis. "Jangan berbohong ibu tau, Lidya," tutur Mutia lembut. Bibirnya mengulas senyum tipis.

"Aku tidak apa-apa, Bu. Oh iya di mana Habibi. Apa dia belum selesai mengaji?" Lidya mengalih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status