Share

Bab 23

"Iya, Bu. "

Aku berjalan menuju pintu depan dengan meninggalkan Zahra sendiri didalam kamar. Kubuka perlahan pintu rumahku, lalu aku melongokkan kepalaku keluar untuk melihat siapa yang datang.

"Mas Tio, Mbak Tiwi, Dea? Mau apa mereka kemari? " gumamku dalam hati.

"Riri, boleh kami masuk? " ucap Mas Tio memecah lamunanku. "

"Ah iya boleh, Mas, silahkan, " aku mempersilahkan masuk mereka dan sedikit menggeser tubuhku ke samping agar mereka bisa masuk kedalam rumahku.

"Maaf, Mas, Mbak, ada apa ya kesini? " ucapku membuka percakapan. Entah kenapa perasaanku sedikit tidak enak dengan kedatangan mereka yang tiba-tiba kerumahku.

"Kami kesini mau pinjam uang 200 juta sama kamu, Ri," ucap Mas Tio. Sontak saja mataku terbelalak saat mendengar ucapannya. Ternyata benar firasatku. Mereka kesini pasti ada maunya.

"Iya, Ri, kami butuh untuk bayar cicilan mobil, sudah nunggak dua bulan, kalau tidak dibayar nanti mobil kami ditarik, tolonglah kami, Ri, uang segitu tentu sangat kecil bagim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status