Share

Bab 58

"Hai, Ri, apa kabarnya? " ucap Mas Tio membuka percakapan.

"Seperti yang Mas lihat, aku sangat baik. "

"Ya Iyalah baik, hidup sudah enak, tapi percuma kalau pelit sama saudara, " ucap Mbak Tiwi lirih tapi masih bisa kudengar.

"Apa maksud Mba?"

"Eh Ri, gak usah dengarkan Mbakmu ini, sebenarnya kami kesini ada yang ingin dibicarakan, " ucap Mbak Meri sembari menyikut tangan Mbak Tiwi seakan mengatakan agar Mbak Tiwi diam.

"Ada perlu apa? Aku lagi sibuk soalnya, apa tak bisa lain waktu saja? " tolakku pada mereka karena jujur saja aku malas meladeni mereka sepagi ini dan itu pasti akan membuat mood ku seketika hancur.

"Emmm, sebentar saja, Ri. "

"Oke, baiklah, katakan saja ada perlu apa sampai kalian bertiga datang ke rumah orang miskin ini? "

"Sebenarnya kami mau minta uang jasa orang tua kami padamu, Ri, " ucap Mas Tio tegas.

"Maksudnya, Mas? "

"Jadi, selama ini kan kamu diasuh oleh orang tua kami, nah selama itu juga berarti orang tua kami berjasa dalam hidupmu, jadi kami sebagai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status