Share

Bab. 46_Kebahagiaan

Dirham tak henti mengecup pucuk Kepala Kumala yang tertutup hijab coklat. Istrinya belum pulih betul, ini hari kedua mereka di rumah sakit. tadi pagi Kumala sudah bisa duduk, masih terasa nyeri di bekas operasi dibawah perutnya. Keinginannya untuk melihat bayi perempuannya ditahan dulu.

“Mas,” suara Kumala serak memanggil suaminya. “Kamu nggak tidur?” tanya Kumala, sebab dirasa bibir Dirham tak henti mengecupinya.

“Maafkan, Mas,Sayang.” ucap Dirham, ada haru dalam nada suaranya. Kumala memeluk lengan besar lelakinya itu. Beribu penyesalan ia ungkapkan pada Kumala sejak kejadian lalu. Dan Kumala sudah memaafkan suaminya.

“Jangan diingat lagi.” Kumala berkata bijak. Namun membuat Dirham semakin terharu. Dua kali sudah Kumala bertaruh nyawa di meja operasi, dengan tubuh yang tak utuh lagi, melahirkan dengan cara operasi seperti ini, memiliki resiko sendiri. Gampang lelah, sering tiba-tiba menggigil dan mungkin haid yang tak teratur. Belum lagi nyeri di perut tak akan sembuh total.

“Mas c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status