Share

Bab. 54

Jika Burhan masih sibuk saling memuaskan bersama Nuri, maka Sawitri sibuk dengan do’a-do’a dan aduan pada sang Rabb subuh ini. Air matanya mengalir di setiap luka yang ia adukan. Memohon segala petunjuk atas rumah tangganya. Haruskah berakhir atau ia pertahankan. Sungguh ia tak ingin menjadikan rumah tangganya sebagai penjara untuk suami yang sangat ia hormati. Sawitri berusaha rela bila harus melepaskan. Namun jalannya janganlah semenyakitkan ini.

Rasanya netra wanita sabar ini tak bisa lelap. Sehabis sholat malam tadi, Sawitri berusaha memejam walau sebentar namun tak bisa. Lalu ide dan rencana – rencana indah muncul di benaknya.

____________________

Marah yang dirasakan oleh Sawitri kemarin adalah bentuk perasaan spontanitas seorang istri saat suaminya menodai pernikahan mereka.

Namun bila mas Burhan sudah memilih gundiknya itu dibandingkan dirinya, Sawitri bisa apa? Tak mungkin memaksakan perasaan cinta kan.

“Yang sabar, Bu Sawitri.” bu Fitri kawan guru di TK tempat Sawitri menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status