Share

Bab. 88

“SAYANG!”

Pak Cipto duduk memandang wajah terpejam bu Mutia di atas brangkar rumah sakit. Seberapa brengsek lelaki ini. sengaja mengguris luka hati pada istrinya yang ternyata tengah mengandung.

Kuasa Allah, bu Mutia yang sudah jarang datang bulan, ternyata dikarunia lagi kehamilan yang di usianya yang sudah tak muda. Bahkan ketika beliau sudah memiliki dua orang cucu.

Pak Cipto menangis, terharu mendengar laporan dokter tentang kehamilan istrinya. juga menangis karna merasa bersalah. Kabar bahagia ini datang bersamaan dengan hadirnya kembali orang ketiga yang berhasil mengguncang rumah tangga pak Cipto dan bu Mutia.

Pak Cipto tak menyangka bila wajah pucat bu Mutia dan tenaga yang tak segesit biasanya, ternyata disebabkan karna kehadiran buah cinta mereka. mungkin ini hadiah umroh yang sempat terbersit di hati pak Cipto saat menunaikan ibadah ke tanah suci sepuluh bulan yang lalu.

Bukan hanya pak Cipto yang ada di rumah sakit ini, tapi juga Herdi, sang menantu. Niatnya ingin mengin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status