Share

Bab 23

Bab 23

Terbongkarnya sandiwara

"Lihat, seperti itukah istrimu, Wan!" Ibu mertuaku berlagak kesakitan, dan masih tersungkur di lantai dapur.

Aku terkejut Mas Wawan sudah berdiri di ambang pintu, tanpa rasa bersalah aku langsung menghampiri Mas Wawan.

Karena memang aku tidak bersalah.

Mulutku menganga ingin mengucapkan kata.

Namun tangan Mas Wawan diangkatnya ke atas.

Menandakan tak ingin mendengar penjelasan dariku.

Aku tertunduk lesu, melihat perlakuan Mas Wawan baru saja.

Ibu mertuaku kembali berakting kesakitan.

Hu hu hu …

"Istrimu memang keterlaluan! Lihat, Ibu tersungkur karena di dorongnya! Kamu percaya kan sekarang sama Ibu!" Ibu seolah-olah menyeka air matanya, padahal jelas terlihat dia tak menangis.

Lama Mas Wawan diam tak bergeming, menatap Ibu cukup lama.

"Aku percaya sama kamu, Nanda!" Mataku terbelalak mendengar ucapan Mas Wawan baru saja.

"Jangan kau bersandiwara lagi, Bu. Sudah cukup selama ini kamu menghina maupun memfitnah Nanda. Aku tahu Ibu tidak didorong oleh Nanda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status