Share

Bab 72

"Nggak, Mas. Dia bukan calon aku. Iya, kan?" Gus Hanan menatap istrinya yang langsung mengangguk.

"Calon guruku maksudnya, Ustadz." Cybele tersenyum manis. "Ustadz ini sudah punya anak?"

"Iya."

"Istrinya mana?"

"Meninggal. Mohon doanya."

"Aku mau ndaftar soalnya anaknya cantik, cuman udah kepincut duluan sama Ustadz Hanan. Maaf ya, Ustadz kalau aku gak tertarik."

"Terimakasih karena aku tidak perlu repot untuk menolak." Gus Qabil tidak tersenyum, dia lalu mengajak mereka pulang meski dengan kendaraan sendiri.

Cybele menatap kesal pada Gus Hanan karena tidak mengakuinya sebagai calon. Dia juga marah pada lelaki yang mirip dengan Gus Hanan itu. Jika mereka kembar pun hati Cybele tidak akan berpaling dengan mudah.

Dia menyusul ke rumah Yumna dengan berjalan kaki melewati semua murid yang sudah tahu kebiasaan Cybele. Dia telah menjadi buah bibir, tetapj tidak pernah peduli asalkan Gus Hanan bisa jatuh dalam pelukannya.

Dalam kekesalan Cybele, Gus Hanan malah tertawa riang mengikuti sang i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status