Share

Bab 75

"Sudah sepekan kamu ke sini untuk ngebujuk aku. Kamu pikir aku gak capek?!" Suara Yumna mulai meninggi.

Dia juga manusia biasa yang terkadang sulit menahan amarah apalagi jika sabar dan ikhlas sedang tidak bersamanya. Cybele yang mendengar hanya menatap jengkel.

"Mbak, kan aku sudah ngomong baik-baik selama ini, ngasih kamu waktu. Hasilnya, Mbak gak ada nyampein perasaan aku ke Ustadz Hanan, kan?"

Wuih, keren sekali calon pelakor zaman sekarang. Tidak bisa mendekati lelaki yang menjadi target, malah mendatangi istrinya langsung. Yumna tidak habis pikir dengan tingkah laku Cybele. Apa dia tidak punya rasa malu?

Yumna menghela napas setelah tadi terlalu sibuk memijit kening. Dia berusaha tersenyum di depan Cybele. "Aku sudah nyampein ke Gus Hanan tentang perasaan kamu. Kalau ditolak mau bagaimana lagi? Kamu pikir aku gak kena marahnya?"

Gadis di hadapannya sangat berbeda dengan Syahdu. Baik dari segi penampilan, sikap bahkan tutur kata. Dulu, Yumna memberi izin untuk gadis itu karena ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status