Share

61

“Astagfirullah.” Rojali seketika terperanjat, duduk dengan napas terengah-engah. Pemuda itu melihat Ilham berada di dekatnya dengan tatapan khawatir. Ia lantas memindai sekeliling. Kegelapan masih mendominasi pandangannya. Satu-satunya sumber cahaya hanyalah senter yang digenggam Ilham.

“Kita di mana?” Rojali memijat kepalanya pelan,  lalu saat teringat sesuatu, ia segera menyentuh leher dan dadanya. Saat tahu bahwa kunci itu masih berada di sana, ia kemudian menghela napas lega.   

“Kita masih ada di sekitar Ciboeh,” jawab Ilham.

“Bagaimana kita bisa selamat?” Pandangan Rojali kembali beralih pada sekeliling. Nyatanya, mereka berdua berada di sisi sungai. Ia juga baru menyadari kalau ia terbangun di atas batu. Tangan dan kakinya sedikit lecet. Hal sama juga terjadi pada Ilham.

“Saya juga tidak tahu,” jawab Ilham, “sepertinya ada orang yang menolong kita.”

&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status