Share

Part 43C

Esok telah tiba, mentari menyapa bumi dengan hangat. Rusly menggeliat meregangkan tubuhnya sambil membuka mata melotot hat ke arah Lala.

"Kamu belum bangun sayang," ucap Rusly sambil berjalan menghampiri Lala.

"Baru saja."

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Rusly kembali. Dia mengecup kening istrinya dengan hangat. Lala mengukir senyum lalu membalas sebuah kiss landing di pipinya Rusly.

"Maaf kalau saya sudah lancang."

Perawat menutup matanya karena sudah terlalu lancang masuk ke dalam ruangan pasien. Dia tidak mengira kalau pasien di dalam berbuat mesra seperti itu.

"Nggak apa-apa, sus. Lagi pula, kami sudah suami istri kok."

Plak!

Tiba-tiba, sebuah tamparan melayang di pipinya, Rusly.

"Kamu?!" ucap Rusly dengan mulut menganga.

Dia mengelus wajahnya yang panas akibat tamparan tanganku.

"Ya! Ini aku, Ririn!"

"Kok bisa kamu ada di sini?" tanya Rusly lirih.

Lala mencoba menghampiri Rusly, tapi niat baiknya dihalangi Ririn.

"Berapa kali lagi aku mengatakan kalau kamu tidak pantas menjadi istri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status