Share

Part 72B

Sang arunika menyapa bumi begitu mesranya. Aku menggeliat karena sudah terlalu tinggi mentari menyinari ruang kamarku dari pentilasi. Aku merasa malu terhadap diri sendiri. Walaupun tidak ada tugas dan kewajibanku sebagai ibu rumah tangga untuk menyiapkan makanan atau sekedar sarapan pagi. Aku tidak boleh malas-malasan atau pun enggan untuk bangun pagi. Walaupun hanya sekedar salat dua rakaat. Ya ... aku baru teringat kepada penguasa alam.

Baru saja aku beranjak berjalan menuju kamar mandi. Suara bel terdengar berbunyi. Aku bergegas mencuci muka sebentar agar tamu tidak terlalu lama menunggu. Sesampainya di dalam kamar mandi, kubasuh wajahku dengan air dan rasa ngilu lahir di dalam pipi. Tanpa buang-buang waktu, aku mengeringkan wajah lalu melangkah menuju pintu utama.

Suara bel kembali terdengar. Aku langsung membuka pintu. Ternyata Rusly datang dengan pakaian yang tidak biasanya. Aku pangling dibuatnya dengan kostum seperti itu.

"Maaf kalau aku datang terlalu pagi dan menganggu akt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status