Share

Bab 23 Di fitnah Elisa

Bang Arman menyugar rambutnya dengan resah.

"Kamu tahu kan, Yun? Uang satu juta itu bukan jumlah sedikit. Itu bisa mengisi listrik kita lebih dari sebulan!" tekan bang Arman padaku.

Aku merasa disudutkan. Aku tahu, memang aku yang menerima uang itu dari bang Arman, tapi aku sudah meletakkan di tempat yang aman. Selama ini aku selalu meletakkannya di situ. Tapi tidak pernah hilang.

Pikiran aku langsung tertuju pada Elisa. Karena sebelumnya dia pernah meminta uang token listrik itu untuk pergi ke mall bersama teman-temannya.

"Yun, kenapa kamu bisa begitu cerobohnya sehingga uang satu juta bisa lenyap begitu saja. Memangnya ada tuyul di rumah ini?!" dengus bang Arman kesal.

"Tapi, bang! Aku tidak sendirian di rumah ini. Aku di sini bersama Elisa. Siapa tahu saja, Elisa tahu dimana uang itu," ucapku.

"Kenapa kamu sampai berpikir begitu?" tanya bang Arman terkesan tidak suka dengan pengaduanku.

"Tadi siang, Elisa memaksaku memberikannya uang token listrik itu, bang. Katanya dia mau j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status