Share

Bab 24 Dituduh bang Arman

Aku hanya diam menatap bang Arman dengan tatapan nanar. Ia balas menatapku dengan pandangan marah.

"Jangan-jangan uang yang satu juga itu kamu juga yang menggelapkannya. Dan menuduh anakku yang melakukannya untuk menutupi kesalahanmu. Betul, kan?!"

Suara bang Arman seperti ledakan bom di kepalaku. Tuduhan yang ia lontarkan dengan kejam seakan menusuk hatiku dengan ribuan pisau. Aku terhenyak. Ya, Allah! Cobaan apa lagi ini ya Rabb! Mengapa begitu buta mata hati suamiku ini?

"Betul, pa! Aku lihat dia pergi tadi siang. Nggak tahu kemana. Mungkin pergi shopping ke mall. Dia kan orang kampung, pasti kepengen jalan-jalan ke mall," Elisa makin mengompori bang Arman.

Yang membuat hatiku makin hancur, bang Arman mempercayai ucapan putrinya.

"Jangan bohong kamu, Elisa!" sentakku pada Elisa. Elisa berlagak ketakutan dan sembunyi di belakang punggung papanya.

"Papa lihat sendiri, kan? Bagaimana perempuan itu memperlakukan aku?!" desis Elisa ke telinga papanya. Ucapan lirihnya itu cukup kuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status