Share

masih sewot

Saat iringan jenasah di bawah ke tanah pemakaman aku masih melihat sudut mata Mas Yadi sembab. Sejak menyaksikan tubuh ayahnya yang terbaring kaku, tidak ada satu katapun yang mampu terucap dari bibirnya selain hanya diam sembari menyeka air mata dengan kedua ujung jari.

Jenazah diturunkan ke liang lahat, kedua anakku berdiri diikuti oleh anak anak mantan mertuaku yang ikut mengantarkan prosesi pemakaman dan menunaikan bakti untuk terakhir kalinya kepada ayah mereka.

Taburan bunga, lantunan doa tercurah untuk Mayor Siswanto dan aku turut serta menaburkan bunga sebagai penghormatan terakhir.

Ketika membungkuk kerudungku terjatuh dan Kompol Didit membantu membenahinya ke atas kepalaku. Adegan demikian membuat letkol Suryadi amat geram dan mendelik kesal.

Mungkin dia berpikir sempat sempatnya aku menunjukkan kedekatan di momen orang lain sedang berduka. Namun, aku tahu persis bahwa niatku tidak begitu.

Ketika prosesi selesai dan satu persatu mulai meninggalkan tanah pekuburan, Mas Yadi y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Hello emank papa lu yg salah kegatelan sama ce lain pake blg bkn salah papa. Blg org lain istri kmrn2 kmn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status