Share

Hati yang patah

(disarankan buat dengerin lagunya seventeen yang "kemaren" disaat baca bab ini)

Menik kawatir melihat kondisi Tukiman.

"Wijaya, cepat ambilkan air untuk bapakmu!"

"Sumini!" Teriak Menik memanggil Sumini yang tadi memilih keluar dami memberi ruang untuk keluarga itu. Dia sadar, dia bukan pemilik hati Tukiman. Bahwa selama ini kebersamaan mereka,Tukiman hanyalah menaruh iba kepadanya.

Sumini berlari memasuki kamar yang sedari dulu selalu dia impikan untuk dia miliki, namun tak pernah dia dapatkan itu. Firasatnya mengatakan hal yang buruk menimpa lelaki yang selalu dia cintai sepenuh hati.

"Siapa yang memiliki mobil disini? Ayo cepetan ajak Wijaya untuk meminjamnya, kita bawa bapaknya anak-anak segera kerumah sakit!"

Perintah Menik dengan air mata yang berderai. Menik sudah menyiapkan hati sejak menerima telepon Sumini tentang hal ini, namun entah kenapa , melihat langsung keadaan lelaki yang pernah berjanji sehidup semati dengannya tersebut tetap saja hatinya tak sanggup.

"Atau tunggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status