Share

Wasiat

"Hallo Menik, pulanglah kang Tukiman sakit, dia terus memanggil nama kalian"

Menik hanya bisa terdiam, tak tahu harus merespon apa, dia baru saja merasakan kebahagiaan bersama anak-anaknya. Namun harus menerima kabar seperti ini, haruskah dia pulang dan kembali terkungkung dalam luka masa lalu?"

"Baik" lalu telepon ditutup. Dia berjalan dengan gontai kearah meja makan.

"Siapa yang menelepon barusan Bu?" Astutik penasaran dengan ibunya yang terlihat kurang senang dengan apa yang didengarnya dari sipenelephon barusan.

"Sumini" mendengar nama itu disebut, semua ikut terdiam, ada perasaan tidak enak ketika mendengarnya.

"Ada apa dia menghubungi kita?"

Tanya Wijaya terang-terangan dengan nada tidak suka. Wijaya tidak pernah suka dan simpati kepada ibu tirinya tersebut, sekalipun wanita itu selalu berusaha berbuat baik kepadanya, berbeda dengan sikap Sumini kepada Astutik selama ini.

"Tutik" Menik beralih kepada Astutik, namun terdiam cukup lama sebelum melanjutkan ucapanya.

"Bapakmu sakit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status