Share

Lupa

Dirabanya kening Sumini yang terasa begitu panas ditangan Tukiman. Diperhatikannya wajah wanita yang kini telah beranjak tua tersebut. Memang dia tak secantik Menik istrinya, namun entah kenapa ada perasaan tak tega membayangkanya hidup sendiri. Ada perasaan iba membayangkan buruknya nasib yang selama ini dia jalani. Bukan dia tak ingat tentang apa yang wanita didepannya itu lakukan pada kehidupannya dan Menik di masa lalu. Kejahatan itu memang tak bisa dimaafkan. Namun semua itu dia anggap sebagai takdir yang telah digariskan oleh tuhan. Teringat pula olehnya pesan sang paman agar memulangkan Sumini begitu Menik kembali. Perasaan bersalah itu semakin besar membayangi. Dia semakin bingung harus apa yang dia lakukan.

Kembali dipegang tangan lemah itu.

"Dek, kamu kenapa? Badanmu mu panas sekali? Apa perlu kita ke dokter?"

"Kang? Kamu sudah datang"

Sumini berucap dengan lemah dengan membuka sedikit matanya.

"Tidak perlu, aku baik-baik saja."

Lalu seakan melupakan rasa lelah yang dia rasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status