Share

Bab 22a

POV Adnan

Aku mendorong pintu, tetapi terkunci. Aku mencoba, menggedor-gedor pintu sambil memanggilnya dengan suara keras, tetapi tidak ada jawaban.

Seketika, aku terpikir pintu belakang. Pasti belum dikunci. Aku pun berjalan ke belakang untuk mengecek.

Aku tak tahu dia masih ada di dalam atau di luar. Atau sengaja bersembunyi di dalam karena mendengar suaraku. Sial! aku kebingungan, tidak tahu pasti dia di dalam atau tidak sama sekali.

Pintu jendela! Ya, aku teringat pintu jendela.

Aku bergegas berjalan untuk mengecek jendela di belakang, hasilnya tetap nihil. Jendela tengah sampai depan pun sama, tidak bisa dibuka.

Rumah ini semuanya terkunci rapat. Bagaimana aku bisa tahu Jihan ada di dalam atau tidak. Aku sudah beberapa kali mengetuk pintu, tetapi tidak ada yang menyahut dari dalam.

Aku terdiam sejenak, tidak tahu harus melakukan apa lagi. Aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal.

Jendela kamarnya! Ya, aku baru ingat yang ini.

Aku berjalan lagi menuju jendela. Sudah aku coba b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status