Share

Part 139. Tiga Korban

Seruan Ratna membuat Laura dan Devina menoleh ke sumber suara.

"Mama …," teriak Devina.

"Devina bukan lawan setimpal untuk kamu, Lau. Kalau benar ingin adu, saya yang dihajar bukan Devina!" ucap Ratna lantang.

"Itu pilihan saya, ngapain Kau yang ngatur. Ingat ya, Ratna. Kau itu pembunuh,"

"Jangan kebanyakan halu kamu! Apapun sakit yang Kau rasakan, itu adalah hasil yang kamu tanam selama ini."

"Tidak! Ini mutlak karena keserakahan Kau, Ratna!" balas Laura tak mau kalah.

Laura mengeluarkan sebuah pisau kecil dan mendekatkannya pada Devina.

"Laura! Enyahkan pisaunya!" teriak Ratna histeris.

"Hahahaha … kenapa? Kau takut anak kesayangan Kau ini mati? Bagus harusnya, biar kita sama-sama impas. Saya kehilangan ibu, Kau kehilangan anak," serang Laura serah menatap Ratna dengan tajam. Dari sorot matanya, jelas sekali sudah tersematkan dendam mendalam.

"Mama … Nana takut, Ma," lirih Devina seraya dengan luruhnya bulir bening dari matanya.

"Tenang sayang, Mama akan tolong kamu."

"Hoho … so swe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status