Share

Part 141. Gangguan Jiwa

"Ratna … Devina sayang …!" seru Bram lagi dan lagi. Namun, gelagat aneh malah muncul dari Devina. Dia menutup kedua telinganya, menggelengkan kepala dengan cepat bersamaan dengan menutup kedua matanya, seolah menunjukkan tak ingin mendengarkan suara papanya lagi. Dan, benar saja, kejadian tadi sewaktu-waktu akan muncul keingatannya, dan jika dibiarkan tak disikapi, akan menimbulkan dampak buruk bagi psikisnya seperti yang sudah dijelaskan dokter umum tadi di rumah tadi.

"Nana tunggu di sini, mama keluar sebentar!"

Ratna bergegas keluar rumah. Jangan tanya seberapa emosinya dia setelah melihat tingkah Devina juga terngiang ucapan dokter tadi.

"Ratna! Devina mana? Aku cemas? Dia sudah ditemukan kan?" tanya Bram dengan memasang wajah sedih saat Ratna berdiri di hadapannya.

"Lebih baik, mulai sekarang kamu nggak usah menampakkan wajahmu di depan Devina ataupun aku, Mas!"

"Ratna … kamu kenapa? Kok jadi kasar begini? Aku benaran cemas soal Devina. Mana dia? Aku ingin ketemu," kekeuh Bram.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status