Share

Part 83. Terbesit Ide Buruk

Pagi Sabtu, Ratna dan Devina tampak sibuk di taman depan rumah. Devina menyiram bunga, sedangkan Ratna mencabuti rumput-rumput liar yang tumbuh. Meski tak diragukan lagi saldo yang tersimpan di rekeningnya. Meski tak sedikit keuntungan diraihnya karena menjadi investor terbesar, semua itu tak membuat Ratna angkuh dan sombong. Dia tidak gengsi sama sekali melakukan hal-hal yang kotor, seperti yang dia lakukan sekarang.

"Ma, baju untuk besok sudah mama siapin?" tanya Devina sembari menyirami bunga mawar putih kesukaan mamanya.

Deg!!!

Jantung Ratna bergetar hebat, seolah darah yang mengalir di tubuhnya juga berhenti sesaat.

"Belum. Nanti mama siapin ya. Agak siangan nggak papa 'kan?"

"Iya, Ma."

Mereka pun kembali meneruskan pekerjaan masing-masing. Dan, tak lama keheningan yang tercipta di antara ibu dan anak ini berakhir dengan seruan seseorang di balik pagarnya.

"Ratna … Devina …." Mulut Wati menyeru nama mantan menantu dan cucunya, sedangkan matanya terbelalak sempurna menatap mobil y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status