Share

Bab 16 Menerima Ta'aruf

Aku terpaku dalam pikiranku, antara menolak dan menerima tawaran dari Pak Attala membuatku sulit untuk memutuskan, apalagi kami baru saja bertemu dan tidak mungkin jika kami harus menikah dalam waktu singkat.

Lama aku berpikir, membuat Pak Attala seketika membuyarkan lamunanku.

"Apa yang kau pikirkan lagi, Ran? Bukankah lebih baik kita ta'aruf dan kau menerima lamaran ku? Aku akan mengatasi masalah ya g kamu hadapi dengan mantan suamimu," ujar Pak Attala dengan tatapan tajam dan penuh intimidasi ke arahku.

Aku merasa terpojok dan bingung, tak tahu harus menjawab apa. Benarkah dia bisa mengatasi masalahku dengan mantan suami? Namun, bagaimana jika aku tidak sepenuhnya bisa menerima hatinya? Tiba-tiba, bunyi teleponku berdering membuyarkan lamunanku.

Kring

Kring

Kring.

Segera, aku mengangkat telepon tersebut. "Hallo, assalamualaikum, Bu," sapaku saat menyadari bahwa itu ibuku yang menelepon. "Rania, kenapa bisa seperti ini?" Ibuku terisak saat mengatakan itu padaku.

Aku merasa sepe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status