Share

63 Malioboro

Aku hanya diam tanpa berniat menoleh ke belakang. Aku hanya menjaga mata dan hatiku agar tidak terkontaminasi lagi. Sudah cukup bagiku kisah poligami Yahya selama ini. Mungkin sudah menjadi karakter lelaki itu untuk berpoligami, jika aku telaah lagi selama menikah tidak sekali pun aku menolaknya di ranjang.

Kapan pun dan apa yang dia inginkan, aku selalu mencoba memberikan padanya tanpa terkecuali. Meski tubuhki terasa lemah dan letih, bagiku itu semua adalah ibadah serta baktiku pada suami agar mendapat ridho.

"Umi, kok abah masih duduk di belakang sana!" keluh Zahra sambil menatap abahnya.

"Biarkan saja, Ra. Nanti saja kamu panggil saat tujuan kedua sampai!" kataku pada Zahra.

"Tujuan kedua kemana, Umi?" tanya Zahra.

"Malioboro, Nak. Umi tidur dulu ya, Nak. Nanti bangunkan jika bis sudah sampai!" pesanku.

Zahra hanya mengangguk. Sempat kulihat si Zahra sedang asyik bermain game pada ponselnya. Aku sengaja membiarkan putriku memegang ponselnya selama acara rekreasi kampung. Aku akhir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status