Share

69. Tamu Tidak Diundang

Hari terus berjalan aku semakin sibuk dan tenggelam dalam semua kegiatan warung. Tidak sedikitpun waktu untukku sedikit melepas lelah, tetapi bagi suamiku hampir setiap waktu dia bermain game tanpa sekitar. Aku sungguh heran.

Setiap hari hanya aku yang sering hadir di dalam warung sedangkan suamiku selalu sibuk akan game dan ranjang. Entah mungkin memang sudah bawaan dari lahir bahwa dia adalah seorang muda yang sombong dan banyak bicara yang tidak bermutu.

"Umi, apakah nanti Zahra ada yang jemput sekolah?" tanya Yahya.

"Belum sih, tetapi biasanya yaa aku yang menjemputnya. Memangnya ada apa lho?" tanyaku sambil mulai membolak balik ayam itu.

Diam, kulirik apa yang dilakukan oleh Yahya. Gelengan kepala yang mampu aku tunjukkan. Entahlah, dan waktu terus berjalan. Semua karyawanku akhirnya pulang meninggalkan aku sendiri di warung.

"Umi, minta uang lima ribu dong!" kata Zahra tiba-tiba sambik masuk ke dalam warung.

"Eeh, Adik. Buat apa?" tanyaku sedikit kaget, "abah lagi ngapain di d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status