Share

Bab 20

Sambil menghela napas lega, Alya memutuskan untuk mengambil risiko. Dia ingin menghilangkan semua keraguan Rizki, terlepas dari apakah pria itu mencurigainya hamil atau tidak.

Dengan pemikiran ini, Alya memandangnya dan perlahan berkata, "Kenapa kamu segugup ini? Apa kamu takut kalau itu adalah laporan kehamilan?"

Awalnya Rizki hendak membantah, tetapi ketika mendengar kalimat terakhir itu, napasnya menjadi berat.

Kemudian, dia menyembunyikan emosinya sambil menatap Alya.

Alya mengangkat alisnya. "Kenapa ekspresimu begitu? Kamu takut kehamilanku akan memengaruhi hubunganmu dengan Hana?"

Rizki menyipitkan matanya. "Kamu hamil?"

Alya mengangkat bahunya dan menjawab, "Nggak. Kalau aku hamil, aku pasti sudah menunjukkan laporannya kepadamu. Berdasarkan hubungan masa kecil kita, kalau anak ini diaborsi maka kamu harus memberikanku kompensasi cukup banyak, 'kan?"

Nada bicaranya yang ringan dan sikapnya yang tak acuh membuat raut wajah Rizki sedikit berubah.

"Apa katamu?"

"Kamu ingin mengabor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status