Share

Bab 544

"Pak Rizki?"

"Ya, kapan kamu punya waktu? Kita bertemu saja."

Pesan yang baru diterimanya tidak sependek itu, hanya saja permintaan di dalamnya menyebabkan Alya mengernyit.

Bertemu?

Hanya untuk mengembalikan uang, apakah mereka harus bertemu?

"Pak Rizki, apa aku nggak bisa langsung mengirimkan uangnya padamu saja?"

"Aku hanya menerima uang tunai."

Alya kehabisan kata-kata.

"Nggak apa-apa kalau kamu nggak mau mengembalikannya."

Melihat ini, Alya pun mengerti. Orang itu sebenarnya tidak butuh dia mengembalikan uangnya, jadi orang itu menggunakan cara ini untuk membuatnya menyerah.

Namun, ... dia juga tidak ingin menyimpan uang orang itu.

Setelah lama menimbang-nimbang, akhirnya Alya membalas: "Mau bertemu di mana?"

Melihat Alya akhirnya setuju, raut wajah Rizki tampak kecewa. Dia merapatkan bibirnya dengan kesal.

Dia menyimpan kembali ponselnya dan tidak membalas pesan itu agi.

Bahkan Cahya yang duduk di depan dapat merasakan aura dingin yang mendadak memancar darinya. Cahya pun memandan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status