Share

Bab 545

Mungkin karena tidak menyangka Alya akan seblak-blakan ini, Irfan membeku di tempat dan menatapnya dengan tak berdaya.

"Kalau begitu, bolehkah hari ini aku mengantarmu, juga Maya dan Satya ke sekolah?"

Alya berencana untuk menjelaskan semuanya dengan Irfan hari ini, diantar untuk yang terakhir kali seharusnya tidak apa-apa.

"Boleh."

Dalam perjalanan ke sekolah, Alya sangat diam, sementara Maya terus mengoceh tanpa henti.

Irfan dengan sangat sabar merespons ocehan Maya.

Sesampainya di sekolah, dia bahkan turun dari mobil untuk mengantarkan kedua anak itu masuk.

Alya berdiri di samping dan melihat mereka dengan tenang, tiba-tiba, dia merasakan sebuah tatapan tajam yang menusuk punggungnya.

Dia refleks melihat ke arah sumber tatapan tersebut.

Saat melihat mobil hitam kemarin, Alya tercengang.

Jika perasaan diawasi kemarin hanya kesalahpahaman, apakah hari ini juga kesalahpahaman?

Intuisinya memberi tahu bahwa ada yang tidak beres.

Dia tanpa sadar mulai berjalan ke arah mobil hitam tersebu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status