Share

Bab 77

Hari itu, Rizki dapat dikatakan menghabiskan sarapan dengan wajah yang sangat suram.

Karena Rizki memunggungi mereka, para pelayan tidak dapat melihat ekspresinya. Jadi mereka hanya bisa mengamati interaksi mesra kedua orang itu dari belakang, mengira bahwa tuan dan nyonya mereka sudah berbaikan.

Setelah sarapan, Alya tidak pergi ke kantor karena sudah mengambil cuti. Jadi, setiap hari dia pergi ke sanatorium untuk menemani sang nenek.

Selama beberapa hari berturut-turut, suasana hati Wulan membaik.

Akhir-akhir ini, suasana hati Alya pun juga menjadi cukup tenang.

Semua tampak berjalan sesuai dengan harapannya, 3-4 hari dari waktu setengah bulan dengan cepat berlalu.

Terkadang saat sedang sendiri, Alya akan mengelus perut kecilnya dengan lembut.

Pola pikirnya sudah benar-benar berubah.

Saat dia pertama kali mengetahui kehamilannya, dia tidak tahu harus apa dengan anak ini. Namun, seiring berjalannya waktu, Alya makin dapat merasakan bahwa anak di dalam perutnya ini adalah bagian dari d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status