Share

Mati Kutu

“Aduh, mati kita!” pekik Sulis. Di kejauhan dia melihat gerbang rumahnya sudah dikerumuni banyak orang. Masih orang-orang yang tadi pagi. Jumlahnya memang tidak sebanyak tadi tetapi kalau dilihat dari wajah-wajah kesal mereka, agak ngeri juga.

“Gimana, Pa? Kita putar balik aja?” sahut Widya memberi usulan. Dia tidak kalah paniknya dengan Sulis. Memang aura bar bar terasa sekali di gestur orang-orang di sana. “Eh, tapi kalau mereka malah merusak rumah kita gimana, Pa?”

“Duh, jadi gimana ini? Mau putar balik atau lanjut?” Sulis naik emosi.

“Hei, itu mobilnya!” Salah seorang dari warga menangkap kendaraan roda empat yang dikendarai Sulis dan istrinya.

“Hei, jangan kabur!”

“Jangan kabur!”

Seketika suasana menjadi ramai dan berisik. Beberapa warga muncul dari dalam rumah, lalu mulai bergabung dengan yang lain.

Sulis melirik Widya.

“Ya udah deh, Pa, kita hadapi bersama,” kata Widya pasrah.

“Ya, tapi Mama tetap waspada, hape standby, jaga-jaga kalau anarkis, langsung hubungi polisi.”

Mobil m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status