Share

Chapter 45: Seorang Teman

"Hentikan, Arnold!" teriak Astuti ngeri.

Satria Brawijaya yang masih kaget mulai berteriak pada putra bungsunya, "Lepaskan kakakmu, Arnold!"

Akan tetapi, Arnold tidak menghiraukan dirinya. Seakan telinganya telah tersumbat sehingga tak dapat mendengar apapun lagi.

Tak tahan lagi kedua putranya terlibat perkelahian, Satria berteriak nyaring, "Pengawal!"

Arnold menghajar kakak kandungnya dengan membabi buta. Narendra tak ia berikan kesempatan untuk melawannya.

Entah apa yang merasuki dirinya saat ini, ia merasa begitu unggul dari sang kakak lantaran bisa memukulnya bertubi-tubi. Matanya menggelap, tatapannya bahkan cukup menakutkan. Ia tak ragu-ragu melancarkan serangan dan tampak tenang.

Narendra terlihat begitu kewalahan menghadapinya hingga tiba-tiba saja terbersit rasa takut di dalam hatinya.

"Arnold, apa kau sudah gila?" ujar Narendra berusaha menyadarkan adiknya sementara ia menerima setiap pukulan Arnold.

"Arnold, kita bersaudara!"

"Ya, Mas. Aku sudah gila. Dan ini karena kegila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status