Share

Part 25. Kau Salah Besar

Dering ponsel membuatku terbangun dari tidur di pagi hari. Cahaya matahari yang menembus kain gorden menyilaukan saat aku membuka mata.

Aku menyipitkan mata demi menyesuaikan penglihatan dengan cahaya yang begitu terang. Dengan malas, kuulurkan tangan untuk meraih ponsel yang berada di atas nakas. Berdecak kesal karena diganggu di saat tidur.

“Kau baru bangun?” Suara bariton Sergio langsung terdengar setelah aku menerima panggilan.

Aku hanya berdehem kecil, malas untuk menjawab.

“Aku sudah menghubungimu berulang kali.” Ia terdengar kesal.

Aku menarik napas. Bangkit untuk duduk, lalu mengusap wajah kasar.

“Ada apa?” Heran saja, sebelumnya ia tidak pernah menghubungi di pagi hari dengan alasan sibuk bekerja. Pagi ini pun kurasa ia tidak ada jadwal libur.

“Aku membelikanmu sarapan. Turunlah, aku tunggu di depan gerbang.” Nada bicaranya berubah menjadi lembut.

“Antar saja ke sini.” Aku menjawab dengan malas.

“Mobil Clayton masih ada di parkiran.” Ia memberi alasan yang tidak bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status