Share

Part 31. Takdir yang Menentukan

Aku bangkit berdiri setelah menghabiskan beberapa waktu hanya untuk meratapi nasib. Ternyata patah hati memang sakit. Dulu aku selalu menganggap mereka yang menangis karena patah hati adalah orang lemah. Sebab, menangis hanya karena cinta. Faktanya cinta memang bisa melemahkan.

Aku berjalan menuju lemari. Mencari dress yang paling panjang untuk dikenakan. Kemudian meraih sling bag. Memasukkan dompet, semua kartu, dan ponsel.

Aku hanya akan pergi dengan membawa diri sendiri. Semua pakaian biarkan saja tertinggal di lemari. Aku tidak membutuhkan itu lagi.

Aku terdiam beberapa saat dengan memeluk jaket Sergio. Berpikir ingin membawa atau meninggalkannya. Lalu memutuskan untuk membawa ikut serta.

Setidaknya aku memiliki satu kenangan darinya. Yang bisa mengobati ketika rindu tiba-tiba datang menyerang.

Kukenakan jaket itu kembali setelah berganti pakaian. Lalu berjalan ke luar kamar. Tidak lagi kudapati Clayton di sana. Tampaknya ia telah pergi.

Kaki terasa begitu berat untuk menuru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status