Share

Rencana Matang

"Bung ...." Rafif bicara lagi. "Kalau, lo, ga, ngakuin Riana sebagai istri, gue siap kapan aja menerimanya di hidup gue. Gue, ga, peduli apapun kondisinya, gue cuma mau dia."

Wajah Mas Daffi mulai memerah, lalu ia membuka mulutnya, siap untuk berkata sesuatu. Namun, bukannya berkata sesuatu, ia malah tertawa lepas, hingga membuatku merasa heran.

"Lo, mau bawa pergi dia dari sisi gue?" Mas Daffi menunjukku dengan dagu. "Masalahnya, keputusannya bukan sama gue, sih. Coba lo tanya Riana, mau ga dia sama, Lo? Orang dari kemaren dia nempelin gue mulu. Padahal udah gue bilang kalau gue ga inget dia," ujar Mas Daffi dengan sombongnya sambil melipat kedua tangan.

Refleks, kulepaskan tanganku yang masih berada dalam genggaman tangan Rafif. Lalu perlahan mendekat kepada Mas Daffi.

Mas Daffi sontak tertawa lagi. "Tuh, kan, dia ngedeketin gue lagi. So sorry, Bro," ejek Mas Daffi.

"Ok, kita buktiin aja. Mungkin ga sekarang, tapi suatu hari nanti, gue akan bawa dia pergi jauh dari, Lo!" Raut waj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Noor
Lanjut thorr...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status