Share

Bab 45

"Kia." 

Panggilan Evan tidak disahut. Dari dalam rumah, usai turun dari mobil, pria itu dihampiri Lidia. 

"Kia, Van. Kia." 

Evan menunggu Lidia meneruskan ucapan. Meski begitu, beberapa kali matanya melirik ke arah pintu. Firasat mendadak tidak baik. 

"Kia mana? Aku bawa taoge untuk dibersihin sama dia." Lelaki itu menaruh dua bungkusan plastik yang dibawa pulang. 

Lidia menggeleng. Wajahnya diliputi cemas. "Kia pergi, Van. Dia belum pulang sejak siang." 

Kiandra pamit untuk jalan-jalan pada Lidia tadi. Si istri pertama sudah menawakan diri untuk menemani. Namun, ditolak. Tidak curiga, Lidia membiarkan madunya itu pergi. Toh, semua sudah baik-baik saja belakangan. 

"Aku udah coba hubungi, tapi hapenya enggak aktif. Aku takut, Evan." 

Urat di leher Evan tampak mencuat. Pria itu langsung terlihat tak nyaman. "Kamu udah cek ke taman?" 

Yang ditanya mengangguk. "Aku udah ke sana n

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status