Share

Part63

Aku membaringkan diri di kamar. Usai mengantarku, Mas Deni langsung pulang. Aku pun belum jadi mengatakan bahwasanya aku masih gadis, seperti wanita yang belum menikah. Lain kali saja kutanyakan pada Bik Inah bagaimana cara memulainya.

Baru saja mataku akan terlelap, ponselku berdering lagi. Padahal baru selesai ngobrol dengan Mas Deni. Apa mungkin dia ingin menyambung obrolan tadi? Aku meraih ponsel di atas nakas. Lalu menatap nama siapa yang ada di sana.

Mas Raka? Malam-malam begini? Mau apa dia? Kalau terjadi apa-apa pada Mbak Silvi, bukankah sudah ada Mama di sana. Karena penasaran aku pun menjawab panggilannya.

"Dek?" Mas Raka cepat menyapa saat aku menggeser layar menerima panggilan.

"I-iya, Mas. Ada apa?" Terus terang aku masih gugup jika berbicara dengannya.

"Kamu belum tidur?"

"Ini baru mau tidur, Mas."

"Ini sudah hampir tengah malam, Dek. Kenapa hape kamu dari tadi online terus?"

Eh, rupanya Mas Raka juga memperhatikan profil akun whatsappku.

"Oh, iya, Mas. Delima habis nel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status