Share

Part65

Tiba-tiba saja jantungku kembali berdegup tak beraturan. Rasa panas menjalar di sekitar wajahku. Mungkin warnanya kini sudah memerah. Aku mengulum senyum mendengar bisikan dari Mas Deni.

"Emang Mas Deni mau ngapain?"

"Maunya gimana?"

"Dih, nanyak. Delima mana tau."

"Beneran kamu nggak takut sama Mas?"

"Enggak."

"Tapi di rumah cuman ada kita berdua lho."

"Biarin."

"Hem. Nantangin, ya?" Dia mencubit kecil ujung telingaku.

"Dih. Siapa yang nantangin? Delima cuman percaya aja sama Mas Deni. Makanya Delima nggak takut."

"Terus, kenapa takut sama Raka?"

"Anu, itu, Delima...."

"Kamu kenapa? Bukannya waktu itu Raka masih jadi suami kamu? Kanapa takut? Memangnya apa yang dilakukan Raka? Apa dia pernah bersikap kasar, atau bahkan memukul kamu?" Aku menggeleng pelan.

"Terus? Kenapa sampai nggak mau tinggal berdua sama Raka?"

"Karena... waktu itu Mas Raka meminta haknya sebagai suami sama Delima." Aku meremas jemariku sembari melirik wajah Mas Deni. Wajahnya tampak kecewa. Dia pasti merasa cemb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status