Share

Bab 64. Berpisah?

"Belajar yang rajin ya, Sayang." Kukecup pelan dahi Ais. Putri kecilku itu mengangguk sambil tersenyum. "Nanti ibu jemput ya."

Setelahnya, aku pun meninggalkan Ais. Gadis kecil itu melambai dan berlari masuk bersama dengan teman temannya.

"Ibu akan terus membersamai, hingga cita cita kamu tercapai, Nak."

Sebuah janji terucap dengan tulus. Janji seorang ibu yang akan berjuang seorang diri demi anaknya. Setelah kejadian dengan Mas Asep dan juga Eka, aku sungguh tak ingin kecolongan lagi.

Hari ini aku mulai bekerja pada Ryan, proyek pembangunan pabrik itu sudah harus dimulai hari ini. Setelah beberapa hari terakhir terus mempelajari tentang proyek itu, akhirnya aku mantap. Aku bisa, demi masa depan yang lebih cerah.

"Saya tahu kamu cerdas, dan mudah belajar hal baru."

Kalimat penyemangat itu diucapkan tidak sekali dua kali oleh Ryan, sungguh seperti menjadi mood booster untukku.

Beruntung pula aku mendapatkan bos seperti Ryan, karena dia memperbolehkan aku mengajak Ais. Jadi, sepulang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status