Share

Kenapa Harus Dia?

PoV Irwan

Sejenak keheningan tercipta, netranya menatapku dalam diam.

“Kamu ragu?” tanyaku kembali. Dia kembali mengangguk, seketika ada perasaan bahagia yang mulai mendesir ke dalam hati, meski belum yakin sepenuhnya. Aku telah berhasil membuat dinding keyakinannya mulai goyah. Tinggal sedikit lagi untuk membuatnya roboh.

“Ayo pergi Bang, kita jalan lagi. Reina Raina, sudah habis ‘kan? Kita ke sana liat air mancurnya.”

“Ayo, Mah.” Kedua anak kecil itu bersemangat sekali. Mereka menggandeng tangan papahnya dengan erat. Bang Irwan menatapku sambil tersenyum, baru tadi pagi dia memohon agar mau diimami salat subuh, sekarang mereka telah lupa dengan kesalahan Papahnya. Anak-anak memang mudah sekali berubah. Andai saja kamu juga seperti itu Bang.

“Pah lihat deh ke sana, ada gelembung.”

“Raina mau?” tanyaku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status