Share

Sebatas Janji Masa Lalu

PoV Nisa

Saat kita hidup sederhana di rumah kecil yang halaman depannya mengarah pada pesawahan. Kita sering makan di gubuk tengah sawah, meski lauk pauknya sederhana hanya tempe goreng dan ikan asin. Aku merasa sangat bahagia, perlakuanmu saat itu begitu manis. Terlebih ketika kamu menyuapiku sembari mengucapkan janjimu.

“Setelah kita sukses nanti, kita akan kembali ke tempat ini, menyuapimu lagi seperti ini, tapi tentunya bukan dengan ikan asin, ikan gurami mungkin.” Lelakiku itu tertawa kecil. Aku tak bisa ikut tertawa waktu itu, malah menangis terisak. Hidup kami pas-pasan sekali, tapi entah kenapa rasanya lebih bahagia saat kami lebih sering kekurangan dibanding sekarang serba berlebihan tapi tak ada lagi cinta di dalamnya. Dia mengusap pipiku pelan-pelan.

“Jangan nangis,” ucapnya lembut. Dia mengangkat lenganku, lalu menempelkan telapak tanganku di kepalanya. Bang Irwan mengangkat tanganya dan menaruhnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status