Share

Ada Apa dengan Zidan

Begitu pintu lift terbuka, Pak Yanuar mendahului aku keluar dari lift. Aku mengekor dari belakang hingga sampai di sebuah ruangan dengan pintu berwarna putih. Dengan sekali dorong, Pak Yanuar berhasil membuka pintu yang terlihat berat itu.

Ketika kami masuk, sontak semua mata memandang ke arah kami. Dan tentu saja yang paling diperhatikan adalah aku.

"Selamat pagi, Pak," seru beberapa orang staf.

"Pagi," jawab Pak Yanuar tergesa-gesa.

Dari ekor mata, kulirik sekilas wajah para staf yang akan menjadi anak buahku. Mereka rata-rata masih muda dan berpembawaan tenang. Barangkali karena ini belum terhitung akhir bulan, sehingga mereka tidak terlalu tegang. Berbeda bila nanti menuju ke akhir bulan yang pastinya penuh dengan deadline yang mencekik.

"Saya mohon perhatian sebentar," ujar Pak Yanuar mendadak berhenti di tengah ruangan. Untung saja aku menjaga jarak dengannya. Bila tidak mungkin aku akan menabrak punggung Pak Yanuar.

Para staf yang berjumlah tujuh orang itu langsung berdiri di m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status