Share

Tidak Ada Simpati

Dadaku serasa tertusuk duri ketika mendengar ucapan Mas Yoga. Istri mana yang tidak akan terluka mendengar suaminya memberikan ultimatum sekeras itu. Apakah aku yang sudah keterlaluan kepada Mas Yoga sampai dia tersulut emosi?

Aku sendiri dihadapkan pada pilihan yang sulit. Pekerjaan ini mendesak untuk diselesaikan tetapi aku juga tidak bisa membiarkan Mas Yoga menunggu.

“Rista, cepat putuskan!”

“Aku pulang sendiri, Mas. Nanti aku naik ojek online. Tolong jemput Zidan di rumah Bu Siti,” jawabku tanpa ragu.

Aku tidak ingin terbebani lagi oleh gertakan suamiku. Lebih baik pulang sendiri daripada makan hati. Lagipula tidak lama lagi aku juga harus terbiasa hidup mandiri tanpa kehadiran Mas Yoga.

“Ya sudah, aku pulang sekarang.”

Terdengar suara sambungan telpon yang dimatikan secara sepihak. Kembali hati ini berdenyut nyeri karena kelakukan suamiku. Di hari pertama, dia sudah uring-uringan apalagi nanti bila aku harus lembur sampai malam.

Kucoba mengembalikan mood yang buruk dengan berkon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status