Share

Tak Sanggup Lagi

Esok harinya aku masuk kantor dengan wajah yang lesu. Aku tahu bahwa pekerjaanku di kantor hari ini sangat banyak, apalagi Pak Yanuar tidak masuk. Namun, di sisi lain hatiku sedang merana karena berpisah dengan Zidan. Ternyata sebesar ini penderitaan seorang ibu bila harus terpisah jauh dari anaknya.

“Bu, tolong periksa laporan saya,” ucap Davina menyodorkan setumpuk file di mejaku.

“Oke, letakkan saja, Dav, nanti aku periksa,” jawabku tersadar dari lamunan.

“Apa Bu Rista sakit? Wajah Ibu agak pucat,” tanya Davina mengamati wajahku dari dekat.

“Aku baik-baik saja, Dav, hanya agak kurang tidur semalam.”

Baru saja aku selesai bicara dengan Davina, interkom di mejaku berdering. Aku mengangkat panggilan itu dengan segera, karena aku bisa menebak siapa yang menghubungiku.

“Rista, kamu ke kantor saya sekarang. Bawakan saya mutasi rekening koran tiga bulan terakhir dan rekap penjualan per produk.” Terdengar suara tegas Pak Reindra dari balik telepon.

“Ba-ik, Pak, saya akan ke sana,” ja
Risca Amelia

Jangan lupa tinggalkan komen dan vote ya

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Erdian Septiana
makin asyik aja ceritanya Thor. kemana perginya yoga ya. jadi penasaran sama kelanjutannya nya. semangat Thor....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status