Share

Tidak Pernah Akur

Aku memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Mas Yoga, meski aku sangat ingin menimpali ucapannya. Tak mungkin aku berdebat dengannya di hadapan semua rekan kerjaku.

Aku menjauhkan ponsel yang kupegang dari telinga untuk berbicara dengan Maura.

“Maura, Tante ke toilet dulu ya. Tante sudah kebelet dari tadi,” ucapku meminta izin darinya.

“Oke, Tante. Cepat aja ke toilet supaya Tante nggak ngompol di jalan,” celetuknya.

Aku melihat Mbak Ratna dan Davina mengulum senyuman saat mendengar ucapan Maura. Sambil menahan sedikit rasa malu, aku mengangguk kepada gadis kecil itu sebelum meninggalkan meja.

“Halo, Rista, kenapa kamu diam saja? Sebenarnya kamu keluyuran ke mana?” Terdengar suara berat Mas Yoga yang menuntut jawaban dari seberang telepon.

“Sebentar, Mas,” jawabku jengah.

Sepantasnya aku yang mempertanyakan keberadaannya setelah beberapa hari menghilang tanpa kabar. Namun justru dia yang lebih dulu menuduhku keluyuran. Memang sungguh ajaib kelakuan suamiku yang satu ini.

Dengan
Risca Amelia

Ditunggu vote, rate, dan komennya ya.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Erdian Septiana
boleh tebak cerita... hehehehe.... penasaran Thor ceritanya. Ayuk lebih semangat lagi nulisnya....pengen buru2 ke Sukabumi. liat kebenaran yoga, dan pasti dia akan memutar balikkan fakta.... hehehehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status