Share

Rencana mama Dina

Alen berjongkok tepat di pusara sang ayah. Ia berdoa dan memperkenalkan naya dalam hatinya.

Sejenak, Ia melirik ke arah naya yang juga berdoa untuk sang ayah. Wajah cantik dan polosnya membuat alen tak mampu menahan rasa bahagianya itu.

Kenapa aku merasa kalo dia adalah Eila? batin alen berharap.

Om Dhaniel, ini aku Eila. Gadis kecil yang dulu pernah mendapatkan kasih sayangmu yang begitu luar biasa. Hari ini, aku datang bukan menjadi anak dari sahabatmu melainkan menjadi menantu untukmu," kata batin naya menatap ke arah pusara sang mertua.

Sesaat, naya mendongak. Kedua matanya mengernyit melihat tubuh tinggi Alen berdiri di sampingnya.

Lentik indah bulu mata naya tak berhenti mengerjap, tegakan salivanya mengalir dengan paksa saat senyum manis alen tertuju kepadanya.

"Kita pulang?" ucap alen seraya mengulurkan tangannya.

Senyum naya merekah, tangannya mulai  meraih tangan kekar yang dimiliki suaminya itu.

"Iya, Mas!" 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status